Home > Pendidikan Karakter > Agama & Keagamaan Pendalaman Kitab-Kitab
Home > Pendidikan Karakter > Agama & Keagamaan Pendalaman Kitab-Kitab
PURWAKARTA - Tangan dingin Kang Dedi Mulyadi, selama memimpin Kabupaten Purwakarta dua periode, dianggap berhasil membawa wilayah tersebut lebih berkarakter. Sejak saat itu, banyak terobosan yang digulirkannya. Bahkan, ide kreatifnya kerap berbuah kebijakan brilian di berbagai sektor.
Di sektor pendidikan misalnya. Di kemimpinannya dulu, pria nyentrik berperawakan kecil ini sukses membuat beberapa kebijakan baru yang mungkin tak pernah ada di daerah lain. Sehingga, sektor pendidikan di Purwakarta cenderung terlihat lebih berkarakter.
Sebut saja salah satunya, kebijakan mengenai tambahan pelajaran agama bagi pelajar. Dalam kebijakan tersebut, para pelajar berbagai tingkatan dituntut untuk belajar mengenai pendalaman kitab kuning bagi mereka yang Muslim. Serta, perdalam baca tulis kitab suci sesuai keyakinan masing-masing di setiap sekolahnya.
Ternyata, Dedi pun berencana membawa program pendidikan kulturnya itu ke tingkat Jawa Barat. Penerapan program tersebut bukan tanpa alasan.Mantan Bupati Purwakarta dua periode itu memandang, pelajaran kitab kuning di sekolah formal sangat dibutuhkan untuk pendalaman khazanah keislaman para pelajar.
"Di Purwakarta, program ini sudah berjalan," ujar Dedi di Purwakarta, Rabu (4/4/2018).
Dedi pun menjelaskan teknisnya. Jadi, kata dia, sebelum jam pelajaran yang termaktub dalam kurikulum dimulai, terlebih dahulu ada pendalaman Kitab Alqur’an dan kitab kuning bagi pelajar muslim. Untuk non muslim, juga ada program mendalami kitab agamanya masing-masing.