Home > Pendidikan Karakter > 7 Poe Atikan Purwakarta
Konteks " 7 Poe Atikan Purwakarta" :
1. Senen (Ajeg Nusantara)
Sebagai awal proses Internalisasi nilai-nilai karakter dalam pembelajaran "Ajeg" sendiri dalam Bahasa Indonesia memberi arti "tegak" ketika dijadikan satu fase dengan Nusantara Ajeg disini memiliki pengertian tegaknyta seluruh hamparan bumi Nusantara beserta segenap tradisi dan kultur masing-masing daerahnya masing-masing. Jadi untuk hari senin, seluruh Pelajar yang di sampaikan kepada peserta didik harus disinergikan dengan nilai-nilai patriotik.
2. Salasa (Mapag Buana)
Dalam Bahasa Indonesia "Mapag" yaitu " menjemput" sedanglan "Buana" memiliki arti " dunia". Dalam hal ini pada tatanan teknisnya seluruh jenis peradaban dunia diperkenalkan pada hari selasa ke seluruh siswa
3. Rebo (Maneuh di Sunda)
Pembelajaran dihari Rabu "Maneuh" sendiri, memiliki arti "menetap" sehinggga secara semantik "Maneuh di Sunda" menegaskan makna keterkaitan ketetapan peserta didik yang tinggal di sunda. dengan begitu, sudah menjadi keniscayaan bagi mereka untuk mentransformasi menginternalisasi nilai-nilai kesundaan sehari-hari misalnya dalam hal berpakian dan melestarikan permainan tradisional.
4. Kemis (Nyanding Wawangi)
Pembelajaran pada hari Kamis pada praktiknya, pelajar dituntut untuk lebih kreatif lagi. Terutama dalam kepekaan sosial. Mereka diajarkan untuk lebih saling menghormati dan menebar kasih sayang antar sesama tak hanya itu aspek ruhani pelajarpun turut terasah.
5. Juma'ah (Nyucikeun Diri)
Mereka semua belajar mengasah kesucian hati jiwa dan pikiran agar tetap terjaga dan selalu dekat dengan Allah Subhanahu Wata'ala, dimulai dengan dzikir pagi, solat berjamaah dan dzikir setelah solat.
6. Sabtu (Betah di Imah)
Penutup dari kegiatan para siswa. Para pelajar diliburkan dari kegiatan belajar mengajar (KBM). Kegiatan bahagia bersama keluarga dan membiasakan anak untuk membantu kegiatan orang tua dirumah.